Senin, 09 Desember 2013

Dewa dari Leuwinanggung


Leuwinanggung 10-12-2013

LEUWINANGGUNG adalah sebuah desa yang mirip kebanyakan dusun Pulau Jawa, dimana ada banyak rumah, beberapa sekolah, masjid, klinik, pepohonan dan kerindangan bambu, madrasah ibtidaiyah, serta kantor lurah walau Leuwinanggung tidak sama dengan desa-desa lain di Pulau Jawa karena di sana berumahlah seorang dewa. Dia bernama 
Iwan Fals.

Sang dewa ini tinggal di sebuah rumah besar, tanahnya 6.000 meter persegi, bagian terbesar dipakai untuk sebuah toko, pendopo, sebuah panggung terbuka, maupun kantor organisasi para penggemar si dewa bernama Oi. Sedang kediaman pribadi sang dewa dilengkapi studio musik, garasi mobil (termasuk bus), rumah tinggal, serta kebun dengan rumput tercukur rapi.

Suatu sore September lalu, Iwan Fals menceritakan perkenalannya dengan Leuwinanggung pada saya. “Tahun 1982 saya cari tanah di sini, maksudnya untuk investasi saja,” katanya. Dia membeli tanah dari rezeki penjualan kaset Sarjana Muda yang diluncurkan 1981 dan terjual 300 ribu buah. Kisah berikutnya, dia sekali-sekali datang dari Jakarta bersama istrinya, mantan model Yos Rosana, menengok tanah mereka serta membawa pulang buah-buahan dari kebun.

Leuwinanggung menarik karena warganya rukun. Kalau ada acara perkawinan, jaipongan, atau kematian, semuanya kumpul. “Bila ada kematian, pengunjung yang datang justru dibayar. Diberi uang. Mereka bahkan sampai ngutang. Dalam hati saya pikir, ‘Gagah amat.’ Saya merasa kecil sekali. Kayak jawara gitu. Ada kegagahan di sini. Kalau mereka datang kenduri, duduk, pandangan ke depan, nggak ditegur ya diam saja. Kalau ada makan ya nggak rakus. Saya kan dulu nggak tahu. Ada makanan ya saya makan,” kata Iwan.

Kalau sedang tak sibuk, Iwan ikut salawatan tiap malam Jumat. “Bahasanya campur Arab, Sunda, Jawa. Ada 20 nomor salawatan lama yang saya kumpulkan.” Salawatan untuk sebuah desa macam Leuwinanggung, yang tanahnya, kapling demi kapling dibeli orang Jakarta, dan anak-anak mudanya mulai kekurangan pekerjaan, bisa jadi kekuatan untuk desa ini. “Kekuatan secara batin, secara spiritual,” kata Iwan.

Leuwinanggung sendiri terletak di daerah Bogor. Penduduk di sana sehari-hari bicara bahasa Sunda kasar. Orang butuh sekitar satu jam naik taksi dari Jakarta ke Leuwinanggung. Daerahnya terpencil. Selewat magrib, jalanan Leuwinanggung sepi dan jarang ada kendaraan. Ketika 16 Agustus lalu saya kemalaman di Leuwinanggung, lewat tengah malam saya jalan kaki empat kilometer untuk mendapatkan tukang ojek.

Rabu, 06 November 2013

Rehab Kantor Kelurahan Leuwinanggung Kecamatan Tapos



Inspeksi mendadak dilakukan pada kegiatan Rehab di Kelurahan Leuwinanggung Kecamatan Tapos oleh Plt. Kepala Dinas Tata Ruang dan Permukiman Kota Depok bersama Kasie Tata Bangunan, Suwandi, ST. Selain kantor Kelurahan, dilakukan juga pembangunan musholla dalam lingkungan kantor kelurahan. “Semoga staf kelurahan dan masyarakat sekitarnya lebih nyaman beribadah disela-sela kegiatan mereka. amin”, ucap Suwandi, ST.




//KIM Kelurahan Leuwinanggung